Rabu, 06 Desember 2006

elegi pinggir pantai

ketika kugoreskan batang kayu ini di atas pasir putih di bawah kakimu, tidak ada terlintas goresan itu akan terus ada walaupun riak dan ombak laut terus menyapu tanpa peduli bahwa itu juga merupakan bagian dari dirinya. goresan itu pun masih tetap ada walaupun hujan dan terik matahari memperkosa kisah sejarahnya tanpa peduli bahwa mereka berarti memperkosa diri mereka sendiri.

kini ketika kembali kucoba goreskan batang kayu ini di atas pasir putih di bawah bayangmu, ternyata ia tidak membuat goresan apa pun karena memang air laut semakin meriak dan mengombak, dan hari semakin menghujan serta matahari semakin menerik.

lalu ketika kucoba mengubah goresan ini menjadi batang kayu, riak dan ombak laut tiba-tiba menyurut, hujan menampik turun, dan matahari meredup geram.

dan ketika kucoba berdiri di depanmu, limbung tubuhku tak menentu arah...

09.97

Tidak ada komentar: