Rabu, 06 Desember 2006

hanya ingin sakit

aku hanya ingin sakit
lalu berjalan-jalan sendirian
menghitung jejak langkah
menuju kepasrahan
: karena kemudian ia berubah menjadi sejarah

aku hanya ingin sakit
menikmati setiap tetesan darah
yang tertinggal dalam tiap jejakan langkah
: karena kemudian ia berubah menjadi kenangan

aku hanya ingin sakit
sendiri saja
menikmati denyut yang menggores setiap pori-pori
: karena kemudian ia berubah menjadi rasa

aku hanya ingin sakit
menikmati desiran angin
yang menyanyat setiap nadi
: karena kemudian ia adalah perjalanan

aku hanya ingin sakit
sendiri saja
sambil memejamkan mata
hampa
: karena kemudian ia adalah dirinya

09.97

Tidak ada komentar: